Desiminasi dan Serah Terima Hasil Program Premarital Class dan Matching Fund 2021

Serah terima Program Premarital Class dan Matching Fund 2021 UM Jember bersama Pemerintah Daerah Bondowoso di Wisma Wakil Bupati Bondowoso, kemarin (15/12). Memadukan mahasiswa dari Fakultas Ilmu Kesehatan dan Program Studi Teknik Informatika UM Jember, program tersebut telah berjalan sejak Oktober silam hingga Desember.

Bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Bondowoso, Kantor Urusan Agama setempat, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga, Kabag Tata Pemerintahan, Dinas Kominfo, dan Kabag Humas & Protokol Kabupaten Bondowoso, Wakil Bupati Bondowoso H Irwan Bachtiar Rahmat SE MSi menyampaikan bahwa program ini sangat penting dan wajib untuk ditindaklanjuti.

Ia juga menambahkan perlu adanya forum dalam penindaklanjutan dengan koordinasi asisten satu dan Kepala Dinas DPPKB Bondowoso. "Program ini bisa disinergikan dengan program lain, supaya lebih sempurna dalam pelaksanaannya." jelas Wabup.

Sementara Wakil Rektor 1 UM Jember Dr Emy Kholifah R MSi menyampaikan program ini dikhususkan untuk mengatasi stunting, angka kematian ibu dan bayi yang berada di Bondowoso.

“Tujuannya untuk mengatasi stunting melalui para calon pengantin (catin). Ini juga sebagai salah satu sumbangsih dari universitas dalam mengatasi permasalahan di Bondowoso. Karena itu sangat penting dan perlu ditindaklanjuti Pemerintah Daerah Bondowoso. Saat ini, UM Jember berupaya untuk tetap membantu jika dalam implementasi program ini mengalami kendala di waktu yang akan datang. Aplikasi ini sudah kita berikan kepada Pemda Bondowoso, jadi otoritas implementasinya sudah di bawah kendali Pemda Bondowoso.” lengkapnya.

Di sisi lain, Mila Elvia sebagai mentor menjelaskan kegiatannya selama tergabung dalam program ini.

“Para Mahasiswa yang tergabung akan mengedukasi dan mendata seluruh catin (calon pengantin). Kemudian data-data tersebut akan kita masukkan ke dalam aplikasi PERISAI sebagai media controlling dan evaluasi. Materi-materi yang diberikan harus senada dengan buku panduan, jadi sudah ada pedomannya.” jelas Mila.

Terhitung sejak Oktober, ada lebih dari lima ratus catin dari lima KUA yang tergabung. Materi yang disampaikan berupa edukasi pra nikah, kesehatan ibu dan anak. Harapannya, para catin dapat mempersiapkan pernikahannya.

 

Search