PERENCANAAN PILKADES DIMASA PANDEMI COVID-19

      Jember, Jum’at (20/08/21), Perwakilan Perangkat Desa Tamansari yang dipimpin langsung oleh Bapak Muhammad Saeri, melaksanakan perencanaan Pilkades yang dihadiri anggota RT/RW, perwakilan dari institusi terkait Pilkades, beserta perwakilan mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Jember di Kantor Desa Tamansari, Kecamatan Mumbulsari, Kabupaten Jember.

      Acara tersebut bertujuan memutuskan tiga Bakal Calon Kepala Desa menjadi tiga Calon Kepala Desa yang masuk dalam daftar Perencanaan Pilkades. Penetapan Calon Kepala Desa ini juga dihadiri oleh ketiga calon Kepala Desa Tamansari, yaitu Seruji (Nomor 1-Sumbersari), Helmi Afton Ilman, S.S.T (Nomor 2-Tamansari), Seger Santoso Tio Sien Lin (Nomor 3-Tamansari).

      Menariknya, pada pilkades kali ini calon kepala desanya ada yang pernah menjabat sebagai Kepala Desa pada periode sebelumnya, beliau adalah Seger Santoso. Namun beliau mengundurkan diri sebelum masa jabatannya berakhir, sehingga jabatan kepala desa untuk Desa Tamansari digantikan oleh orang lain.

      Dalam Permendagri 82 pasal 8 ayat (3) disebutkan, apabila Kepala Desa berhenti karena meninggal dunia, permintaan sendiri atau karena diberhentikan, BPD melaporkan kepada Bupati/Walikota melalui Camat atau sebutan lain. Pembahasan rapat warga Desa Tamansari dalam kegiatan Pilkades bertujuan memilih calon yang mampu memimpin dan membawa Desa Tamansari kearah yang lebih baik, “terkait adanya Wabah Covid-19, perlu dipertimbangkan tentang kesehatan warga, maka Pilkades tahun ini akan berbeda dengan Pilkades sebelumnya”, tutur Ketua Panitia (Muhammad Saeri).

       Seperti yang telah banyak diketahui bahwa dimasa pandemi ini kegiatan yang menimbulkan kerumunan berpotensi terpapar virus covid-19. “Untuk itu, saya selaku ketua panitia atau perwakilan perangkat desa mengusulkan bahwa Pilkades diundur atau dilaksanakan dengan ketentuan-ketentuan protokol kesehatan ketat dimasa pandemi Covid-19” imbuhnya. Mengalahkan penyebaran dan penularan virus corona di dunia tidak mudah. Namun, beragam upaya terus dilakukan para ahli dan penduduk global demi mengakhiri ancaman virus yang terus menyerang bertubi-tubi.

      Di beberapa negara, termasuk Indonesia, pemerintah membuat pendoman dan protokol kesehatan untuk menghadapi virus corona. Di negara kita, protokol kesehatan ini dikenal dengan sebutan 5M.

Search