Mahasiswa Kkn 32 Um Jember Berikan Peyuluhan Kesehatan Di Desa Jelbuk Tentang Kenali Stunting Sejak Dini

Tingkat pendapatan yang rendah serta kurangnya pengetahuan tentang gizi apa yang perlu di berikan pada bayi atau balita menjadikan penyebab kurangnya nutrisi yang seimbang pada anak. Bila hal tersebut diabaikan maka padat memicu terjadinya stunting. Stunting merupakan sebuah keadaaan dimana secara fisik bahwa anak terlihat lebih pendek dari anak yang memiliki tinggi yang normal sesuai tahapan usianya. Penyebab dari stunting sendiri yaitu kurangnya asupa gizi yang cukup mulai di usia kandungan hingga maranjak ke usia anak-anak.

Menurut data secara global yang di bina oleh UNICEF paling tidak 2 dari 6 balita di seluruh dunia mengalami stunting, khususnya pada negara yang notabennya masih dikatakan miskin atau memiliki pendapatan ekonomi yang minim sekali contohnya di negara indonesia sendiri. Hasil riset yang dilakukan oleh kesehatan dasar pada tahun 2013 setidaknya 87,2% balita di jember mengalami stunting dengan konsentrasi presentase sebesar 22% kategori pendek dan 10% dikatakan sangat pendek. Menurut informasi yang diberikan oleh Ibu Ratma selaku bidan desa Jelbuk.

Pemicu terjadinya stunting adalah faktor ekonomi yang kemudian orang tua tidak mampu untuk membeli beberapa pokok yang berguna dalam memenuhi gizi yang optimal pada anak. Berdasarkan informasi yang di terima bahwa Kecamatan Jelbuk sendiri dari 46 balita yang terdapat di desa tersebut sebanyak 27% balita mengalami stunting di tahun 2018. Sebagai salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat Desa Jelbuk, kelompok 32 KKN UM Jember melakukan penyuluhan ke Balai Desa Jelbuk, yang dilakukan pada hari sabtu tanggal 15 Februari 2020.

Pada intinya dengan adanya kegiatan tersebut penyuluhan stunting yang di peruntukkan kepada ibu hamil dan balita, harapannya kami semua dengan memberikan penyuluhan ini angka kejadian stunting khususnya di Desa Jelbuk sendiri bisa turun secara bertahap serta selalu menekankan ibu dalam memberikan gizi yang baik kepada bayi atau balita “bayu viqi darmawan” selaku Pemateri Penyuluhan Kesehatan.

Search