Varian Baru PKM Universitas Muhammadiyah Jember Mengolah Beras Merah Embrio Organik Dengan Mesin Sugawa

 Universitas Muhammadiyah Jember - Umumnya beras merah mentah perlu direndam terlebih dahulu saat akan dimasak, tekstur nasinya keras saat dimakan, dan nutrisinya sulit dicerna oleh tubuh manusia karena gabah padi hanya dikelupas kulit terluarnya (sekam) dan menyisakan lapisan kulit ari dan bekatul yang mengandung asam fitat. Kelemahan ini membuat beras merah mentah kurang diminati oleh masyarakat.

Meningkatkan minat konsumsi beras merah organik tersebut, dosen Universitas Muhammadiyah (UM) Jember Rohimatush Shofiyah, S.Si, M.Si dan Mochamad Alfan, S.Pd.I, M.Ed memberikan solusi varian atau jenis produk beras merah embrio organik. Varian ini sebagai perbaikan mutu produk beras merah melalui proses penggilingan dengan Mesin Sugawa untuk menghilangkan lapisan kulit ari beras merah mentah. Hasilnya tentu saja mutu varian beras merah embrio organik yang dihasilkan menjadi lebih mudah dimasak, tekstur nasinya punel, dan nutrisinya mudah dicerna tubuh sehingga lebih diminati oleh masyarakat luas.

Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini dilaksanakan di Gapoktan Al-Barokah Desa Lombok Kulon Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso mulai Mei hingga Oktober 2019. Mitra Gapoktan Al-Barokah telah memiliki lahan pertanian organik yang sudah mendapat sertifikasi organik dari LeSOS (Lembaga Sertifikasi Organik Seloliman) Mojokerto sehingga beras merah yang dihasilkan pasti organik.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini meliputi pengadaan dan pengujian mesin penggilingan dan pressure cooker Sugawa, pelatihan dan pendampingan produksi, sosialisasi, dan strategi pemasaran beras merah embrio organik. “Teknologi Mesin Sugawa mampu mengikis lapisan kulit ari biji beras merah mentah dengan sangat akurat, termasuk biji beras mentah coklat dan beras mentah hitam”, Kata Rohimatush Shofiyah, S.Si, M.Si sebagai Ketua Tim Pelaksana.

Menurutnya, pengolahan beras merah embrio organik hasil dari kegiatan pengabdian ini tidak untuk menggantikan produk beras merah Botanik yang sudah dikenal luas dan diterima pasar nasional dan internasional, tetapi memberikan varian atau jenis baru yang bisa menjadi pilihan masyarakat. Harapannya varian baru beras merah embrio organik ini juga diminati masyarakat sehingga dapat meningkatkan omset penjualan dan perdapatan para petani padi organik yang tergabung dalam Gapoktan Al-Barokah.