Universitas Muhammadiyah Jember barusaja kehilangan salah satu sosok perintis dan pengembang kampus UM Jember, Drs. H.M.F Rachman Tawil, MSi. Tutup usia di umur 71 tahun, Selasa, (25/8/2020) dini hari, banyak hal dari mantan Rektor ke-2 UM Jember periode 1994-1999 yang bisa diteladani.

Sejak tahun 1981 awal mula didirikannya UM Jember, sosoknya sudah mendedikasikan hidupnya untuk dunia Pendidikan khususnya Muhamamdiyah. Dikisahkan oleh Menik Chumaidah, SH, MH yang juga rekan seperjuangan, beliau mengatakan Tanwil adalah seorang yang bijaksana dan regaliter. “Kita mengenal Pak Tanwil itu sebagai pemimpin yang disiplin dan bijak.” ungkapnya. Apalagi pada saat memimpin, di awal-awal berdirinya UM Jember, perjuangan bagi para pendirinya harus ekstra.

Saat itu di tahun 1980 kita masih merintis kampus baru, dengan kondisi yang masih naik turun, Tawil menjadi salah satu tokoh yang memberikan sumbangsih terbesar. Beliau juga salah satu pendiri Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Beliau di mata para teman-temannya selalu familiar, mengayomi dan kebapakan. Pun ketika diangkat menjadi rektor di tahun 1994, tak menjadikan Tawil menjadi figur yang tinggi hati. “Pak Tawil tidak pernah menampakkan kalau dirinya seorang rektor.” Justru, beliau selalu menganggap teman-temannya seperti saudara sendiri. Padahal, saat menjabat sebagai rektor, merupakan masa sulit bagi UM Jember yang notabene masih kampus yang berusia muda. “UM Jember belum sebesar dan dikenal banyak orang seperti sekarang waktu itu.”

Hal yang selalu diingat oleh Menik dari sosok dosen FKIP tersebut ialah, sikap legaliter yang selalu ia pegang teguh. Bisa memilah ketika bersama rekan mempunyai sifat yang akrab, namun ketika menjadi seorang pemimpin bisa tegas dan disiplin.

UM Jember mengucapkan duka cita yang sedalam-dalamnya dan rasa kehilangan yang sebesar-besarnya atas meninggalnya salah satu putra terbaik yang dimiliki kampus ini. Semoga amal ibadah beliau diterima di sisi Allah, segala kesalahan diampuni. Aamiin.